eM-Saying

Akhirnya, bisa balik lagi setelah sekian abad bertapa di rumah^Silakan comment ya, ntar dibales kok

Jumat, September 12, 2008

Ngabuburit, Antara Kebiasaan dan Penyimpangan

Ngehabisin waktu sore Ramadhan hingga menjelang buka puasa, pastinya ini sudah bukan hal baru lagi bagi masyarakat kita. Nongkrong bersama temen-temen di tempat biasa, ngelamun di depan komputer yang terkoneksikan internet hingga berjejal-jejalan dalam suatu konser. Meski di sini hanya ada tiga, tapi pastinya ada lebih banyak lagi cara untuk menghabiskan waktu menunggu saatnya berbuka.

Menyenangkan ? Itu pasti. Siapa juga yang tidak happy ngumpul bersama teman-teman, ngobrol kesana-kemari, tertawa, hingga akhirnya suara bedug mengakhiri semuanya. Yahh, yang paling ditekankan dalam ngabuburit sih sebenarnya bukan cuma buat hepi-hepi, tapi lebih kepada membuat lupa beban puasa.

Tidak bisa dikatakan salah, tapi sebenarnya ini adalah perilaku yang menyimpang dari syariat Islam. Mengapa saya berkata demikian ? Itu karena dalam dunia Islam, yang namanya puasa itu tidak hanya menahan makan dan minum, tapi juga menjaga semua anggota badan, dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari hal-hal yang mengurangi nilai puasa. Dan dalam ngabuburit, kita bisa dipastikan melihat lawan jenis. Sebuah ritual yang menyimpang dari agama Islam.

Yah, bagaimanapun, ngabuburit sepertinya sudah menjadi adat tersendiri di negeri ini. Tak banyak yang bisa dilakukan untuk merubahnya, bahkan mungkin tak ada yang bisa dilakukan

2 komentar:

  1. santai ja pang,,,,
    asal jangang maadu burit ha,hihihi...

    BalasHapus
  2. alaah

    nie jua semuanya dianggap santai

    harusnya ente yang santri tuh yang mestinya lebih kritis menyikapi masalah yang kayak ni

    BalasHapus