Pembangunan, itu adalah suatu hal yang pasti dalam kehidupan bernegara. Dalam suatu pembangunan pasti ada perencanaan. Dan perencanaan yang baik dan matang tentunya akan membawa pada pembangunan yang tepat sasaran.
Mesti kita sadari, sekedar niat baik tidaklah cukup untuk sebuah pembangunan yang ‘kena’. Sudah berapa banyak contoh nyata dalam kehidupan ini. Perumpamaannya tidak usah jauh-jauh, cukup dalam lingkup tempat tinggal kita saja. Di tempat saya misalnya, terdapat sebuah pertokoan besar yang menghabiskan biaya lebih dari satu milyar rupiah. Secara teknis, bangunan-bangunannya sudah bagus. Sayang, karena kurangnya perhitungan, pertokoan besar itu sampai saat ini hanya menjadi sarang laba-laba.
Saya suka pada perusahaan-perusahaan yang ada di pulau Jawa. Tanpa ada maksud untuk mengesampingkan pulau sendiri, saya benar-benar kagum padanya. Bayangkan saja, dari satu bahan mentah mereka bisa memproduksi berbagai olahan. Sebagai contoh kita ambil gula. Beberapa gula pasir yang beredar di pasaran saat ini berasal dari induk semangnya, gula merah. Nah, selain dijadikan gula pasir, ternyata gula merah juga bisa dijadikan bahan untuk membuat alkohol sebagai antiseptik. Itupun belum termasuk apabila batangnya ditransfer ke pabrik kertas.
Roda zaman terus berputar. Tanpa sadar, kita yang masih mentah ini nantinya akan memegang peranan dalam pembangunan negeri ini. Masih ada waktu, masih cukup banyak waktu. Yang menjadi pertanyaan, saat waktu itu tiba, apakah kita mampu mengembalikan kejayaan negeri ini seperti masa silam ?
wah,emnor mendukung urang jawa,handakjd urang jawakah ikam?
BalasHapusbukan gitu bro
BalasHapustapi ini masalah ketegaran n ketegasan hidup
nggaj ada salahnya kan mencontoh yang emang nggak salah